23166 bekerja 23151 lama 23099 terlalu 23074 makan 23028 wanita 22976 hey. 9413 uh 9332 kumohon 9330 kesempatan 9312 cantik 9239 benarkah 9239. 3886 maksud 3883 foto 3877 petugas 3876 peter 3872 membunuhmu 3868. 3160 main 3157 nyaman 3154 hubungi 3152 minuman 3144 tangkap 3143.
Want create site? Find and plugins. – Boleh dibilang semasa saya masih perawan mengenyam bangku anak sma mesum, saya adalah pria idaman para kaum hawa. Bukan hanya physique ku yang atletis ini saja, akan tetapi kegantengan ku juga mampu membuat wanita cewek cantik bugil sekelas mannequin sampul majalah sekolah tergila-gila dengan ku. Hal yang membedakan aku yang sekarang dengan aku yang dulu adalah pada saat anak sma mesum dahulu, aku belum terlalu tertarik dengan hal-hal seperti melakukan seks dan haus akan belaian wanita. Karena pada saat itu konsentrasi ku hanya terpaku pada pendidikan dan bidang olahraga.
Akan tetapi setelah aku beranjak ke jenjang rumah tangga, hasrat birahi ku mulai muncul secara perlahan. Aku mulau menyadari daya tarikku sebagai seorang pria regular yang memiliki berjuta hasrat untuk bercinta.
Sejak diangkat sebagai kepala bagian pemasaran inilah, pikiran birahi semakin meracuni otakku. Apalagi aku juga hobi menonton filem dewasa online cewek porno. Film porn cewek porno yang kutonton pun beragam, mulai dari seks remaja hingga seks kepada orang yang lebih tua.
Bercerita kembali kepada sejarah perjalanan asmaraku, dulu pernah ada wanita lain yang sempat singgah dihatiku. Wanita itu bernama Maya, rekan kerja sekantor ku. Dia berasal dari Tanggerang dan tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Istriku, yang namanya lebih bagus tidak perlu ditulis dalam tulisan ini.
Hubungan ku dengan Maya hanya berlangsung selama setengah tahun lamanya, tanpa ada melakukan aktivitas persetubuhan. Kemudian Maya pindah ke kota lain dan dinikahkan oleh orangtua nya dengan pria pilihan mereka.
Memang nasib, niat untuk berselingkuh dan berpoligami pun sirna. Setelah kepergian Maya, aku pun frustrasi untuk beberapa bulan lamanya.
Tidak ada insan yang mengisi kekosonganku diluar rumah. Dan aku pun mencari aktivitas lainnya seperti bodybuilding beserta dengan rekan kerja yang lain. Yang juga hobi melakukan aktivitas membentuk tubuh atletis. Sewaktu aku menjalani bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa diantaranya mengajakku berkencan. Tapi ketika pada saat itu aku masih perawan asyik nya menekuni olahraga angkat beban ini, tanggapan dan godaan para wanita tersebut kurang ku tanggapi. Salah satu yang suka menggodaku pada saat itu adalah Mila.
Dia adalah putri tetangga mertuaku. Baru saja lulus anak sma mesum, dan dia akan melanjutkan studi nya ke sebuah perguruan tinggi terkenal di kota Bandung. Mila suka menggoda aku, bahkan di setiap mimpiku bayangan Mila selalu muncul. Seperti biasanya aku bangun pagi-pagi sekali, Pada saat itu jam dinding menunjukkan pukul 04:30. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, aku mulai berganti pakaian.
Aku akan bersiap-siap melakukan olahraga pagi, Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling komplek perumahan. Dengan cuek aku yang memakai baju olahraga cukup ketat dan bodyfit serta celana boxer yang turut mencetak lekukan pantatku, aku pun mulai berolahraga. Aku sengaja berpakaian sedemikian rupa demi mewujudkan impianku yang selalu mengganggu tidurku ini yaitu dengan menggoda Mila dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, Mila juga hobi jogging.
Niatku untuk bersenang-senang dengan Mila memang dari lama sudah kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran. Tidak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaos olahragaku membuat tubuh kekar ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Mila akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pada pagi itu tidak ada tanda-tanda Mila sedang jogging.
Tidak kelihatan juga tetangga lainnya yang biasanya berjogging sekitar setengah jam, Padahal aku sudah berjogging selama setengah jam. Ketika itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi, yang biasanya aku jogging jam 6 keatas. Dengan perasaan sedikit kecewa aku pun balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah terlihat tampak sepi.
Aku maklum, penghuninya masih perawan tertidur lelap. Tadipun ketika aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang pulas tertidur setelah semalaman menemani anak-anak bermain. Saat aku berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman, aku melihat anak di ajarin ngentot mertua ku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku jogging tadi. Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelahan dengan dapurnya.
Setiap kali ingin minum, harus melewati kamar mandi dahulu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh montok mertuaku yang menggairahkan dengan jelas.
Mertuaku meskupun usianya sudagh kepala four, tapi masih perawan kelihatan montok, meskipun sudah kurang kencang pada bagian pantat dan payudaranya. Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang dan keras itu serasa ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah dan lembab. Batang itu juga ingin diremas, dikulum dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih memek perawan lagi.
Sambil meremas batang kemaluanku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertua ku itu, Akhirnya timbul nafsu birahi yang bejat untuk menggaulinya. Setelah mempertimbangkan untung dan ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama anak di ajarin ngentot mertua ku mandi bersama.
Kupeluk tubuh seksinya dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya anak di ajarin ngentot mertua ku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung saja download film bokep atau langsung di tonton aja bokep streamingnya disini hot porn tersenyum nakal. “Andi, nakal kamu ya.” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik langsung saja download film bokep atau langsung di tonton aja bokep streamingnya disini hot porn mencium bibirku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan meremas satu sama lain.
Dengan tergesa aku pun melepaskan pakaianku dibantu oleh anak di ajarin ngentot mertua ku hingga aku sudah cewek mulus bugil bulat. Batangku pun masih perawan berdiri tegak dan kokoh. Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kutusuk kedalam kemaluannya. Permainan birahi itu berlangsung seru.
Aku menyetubuhinya dalam posisi doggystyle. Aku meraba payudaranya yang kencang itu. Meremas dan memainkan puting nya yang sudah mengeras daritadi. Setengah jam pun berlalu, anak di ajarin ngentot mertua ku sudah sampai klimaksnya sebanyak 2 kali.
1 kali dalam posisi doggystyle, dan 1 kali lagi dalam posisi berhadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batang kemaluanku masih perawan saja mengeras. Aku panik karenanya, aku khawatir jika batangku ini masih perawan saja berdiri tegak akan dipergoki oleh istriku.
Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu, dia kembali mengoral batangku yang masih perawan berdiri itu dan berbisik mesra “Jangan khawatir Andi sayang, waktunya masih perawan lama.” dengan nada menggoda nakal. Aku semakin binggung mendengarnya, tapi tetap kubiarkan aktivitas anak di ajarin ngentot mertua ku itu sambil terus mendesah nikmat. Tiba-tiba anak di ajarin ngentot mertua ku menghentikan blowjobnya itu. Dia langsung saja download film bokep atau langsung di tonton aja bokep streamingnya disini hot porn berdiri kembali. Melihat itu aku pun protes.”Lho bu, aku kan belum keluar?” dengan suara parau penuh birahi.
“Sabar Andi sayang, kita lanjut di kamar anak di ajarin ngentot saja yuk.” katanya dengan mesra. Aku pun tambah binggung. “Tapi kan ada bapak?” tanyaku ketakutan. Dijawabnya “Tengang saja, bapak sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi. Dia ada tugas keluar Jawa.” sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di lantai kama rmandi.
Kemudian menggandeng dan menuntunku ke arah kamar tidurnya untuk melanjutkan persetubuhan ini. Begitu sampai di kamarnya, aku diarahkan untuk terlentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa air ditubuhnya dengan handuk yang kering. Setelah itu, anak di ajarin ngentot mertua ku langsung saja download film bokep atau langsung di tonton aja bokep streamingnya disini hot porn saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tang lama nafsuku pun bangkit dan membara.
Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang takut hubunganku di pagi yang penuh birahi ini ketahuan istriku. Tapi yasudalah, nafsuku saat ini lebih besar dibanding rasa takutku.
Apapun yang akan terjadi, terjadilah. Aku pun balik menyerang mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas memainkan kemaluannya. Tanganku juga ikut meraba, meremas bibir kemaluannya dan menusuk-nusuk lubang pantat anak di ajarin ngentot mertua ku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati dan kuremas dengan gemasnya.
Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. “Aaaaahhhh Andi sayang.” jerit nikmat anak di ajarin ngentot mertua ku. Cairan birahi anak di ajarin ngentot mertua ku keluar deras dari lubang vaginanya. Cewke nungging ngentot cewek nungging saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa. Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan anak di ajarin ngentot mertua ku untuk beristirahat.
Kuarahkan batangku yang masih perawan bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala four yang sudah beranak three tapi masih perawan terasa kekenyalan dan kekesatannya. Sambil menyetubuhi anak di ajarin ngentot mertua ku, aku memainkan juga buah dadanya yang besar dan kenyal dengan mulut dan tanganku. Kuraba-raba dan kuremas hingga kugigit sampai putingnya berubah makin keras dan berwarna merah kecoklatan. Puas bermain payudara, tanganku yang lainnya memainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiak yang halus tanpa bulu.
Tangan mertuaku yang bebas, meremas dan mengacak rambutku hingga mencakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama beberapa lama hingga 45 menit kemudian anak di ajarin ngentot mertua ku mencapai orgasme lagi untuk yang keempat kalinya. Setelah itu dia minta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaanya itu karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.
“Andi kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat anak di ajarin ngentot keluar sampai empat kali” puji anak di ajarin ngentot mertua ku. “Ah anak di ajarin ngentot bisa saja deh.” kataku merendah. “Padahal kami sudah jogging setengah jam-an, tapi kamu masih perawan saja perkasa.” lanjut pujiannya. “Itukan sudah jadi kebiasaanku bu” aku berkata yang sebenarnya. “Kamu benar-benar lelaki perkasa. Anakku beruntuk mendapatkanmu.” puji anak di ajarin ngentot mertua ku lagi. Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya.
Sambil bercakap-cakap, tangan anak di ajarin ngentot yang nakal sesekali bergerilya disekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya. Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur.
Anak di ajarin ngentot mertua ku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dengan mengakhiri permainan cinta kami.Tapi kutenangkan dia sambil berkata “Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu.” Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakkan kembali pakaianku dan keluar dari kamar mertuaku. Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, tetapi istri dan anakku belum juga bangun. Dengan penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik porn asia maupun istriku masih perawan tertidur lelap.
Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan ps kemarin berhasil membuat mereka tertidur pulas.
Aku mendatangi jam weker di kamar dan kusetel ke angka 9 pagi. Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, “Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu.” lalu mengecup pipinya. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku.
Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan anak di ajarin ngentot mertua ku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal. Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali dan mengenakan kembali baju tidurku.
– Aku hanyalah seorang pemuda chinese yang berwajah dan berperawakan biasa-biasa saja, dan aku sendiri tidak tahu apa yang menjadi daya tarik diriku sehingga seorang wanita setengah baya ingin berkencan denganku. Nama yang ada dalam cerita ini sudah aku samarkan jadi selamat membaca. Dan semua itu berawal dari cerita ini.
Pada pertengahan tahun lalu ketika aku sedang berkunjung di sebuah mall didaerah Jakarta Pusat. Waktu itu aku sedang berdiri didepan sebuah restoran cepat saji sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang didepanku, dan ternyata tanpa aku sadari ada seorang wanita yang sedang memperhatikan aku dan dia menyuruh pelayan restoran itu untuk memanggil aku.“Maaf pak, anda dipanggil oleh ibu yang di dalam” kata pelayan itu kepadaku. Aku kaget dan bingung. Ibu yang mana ya?” tanyaku pada dia “Itu ibu yang didalam yang pakai baju warna hijau. Yang sedang melambaikan tangannya itu” jawab pelayan itu lagi. Dan aku melihat seorang wanita setegah baya sedang melambaikan tangannya padaku. “Aku?” tanyaku pada wanita itu sambil aku menunjuk diriku sendiri dan berkata pelan.
Kulihat wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan aku menghampiri dia sambil tak lupa mengucapkan terima kasih pada pelanyan itu. Setelah agak dekat kulihat seorang wanita chinese yang berperawakan agak gemuk dan wajah yang sama sekali belum aku kenal.
Setelah mendekat akupun memperkenalkan diriku sambil menyalami wanita itu. “Hallo, saya Ferry, anda siapa?” tanyaku pada wanita itu “Saya Mira, panggil saja tante Mira.
Saya perhatikan dari tadi anda berdiri terus disana? Sedang menunggu teman atau sedang menghitung orang yang lewat? Ayo silahkan duduk, ga ditarik bayaran kok” jawab tante Mira sambil bercanda. Akupun duduk dihadapannya agar kita bisa bercakap-cakap lebih enak “Ahh. Tante bisa aja, ga kok lagi iseng aja, sambil ngeliatin orang yang lewat.
Tante sendiri sedang apa disini? Kok sendirian?” tanyaku “Iya nih, saya sedang cari accessoris mobil buat kejutan anak saya, tapi saya bingung sendiri mau cari apa dan dimana” jawabnya “Memang tante mau cari barang apa? Mungkin saya bisa bantu cari kalo tante nggak keberatan” jawabku lagi. Lalu dia memberitahu barang-barang yang dia cari, dan kemudian aku menawarkan diri untuk membantunya. “Oke saya tinggal dulu ya, tante disini aja” kataku padanya, dan akupun segera pergi mencari barang yang dicarinya.
Setelah setengah jam muter-muter mencari toko yang lengkap dan harga yang bagus, saya kembali lagi ke restoran tersebut dan langsung duduk di depan tante Mira “Nah. Dapet nich tan” kataku pada tante Mira “Tan. Emang ketan, apa setan” kata tante Mira sambil tersenyum “Eh. Sorry maksudku tante” jawabku sambil cengengesan. Lalu tante Mira menawarkan aku untuk memesan minuman dan makanan sambil memberi uang “Wuih, kebanyakan tante, emang saya gentong” kataku “Udah bawa dulu, sapa tau kamu mau traktir pelayan yang dikasir” jawab tante Mira sambil tertawa.
Akupun tertawa sambil berdiri dan langsung berjalan memesan makanan dan minuman. Setelah mengembalikan kembalian dan cuci tangan, aku makan sambil menjelaskan hasil surveyku tadi, dan tante Mira sangat antusias sekali mendengarkannya. Setelah makan kamipun mulai berbelanja, dan aku membatu dia membawa barang-barang yang dibelinya yang ternyata bertambah menjadi bermacam-macam barang. Setelah berbelanja aku membantu tante Mira membawa barang-barang belanjaanya kemobilnya yang kemudian disambut oleh sopir “Wah, terima kasih nih udah dibantuin.
Ini buat kamu” kata tante Mira sambil menyelipkan sejumlah uang kesaku bajuku tanpa sepengetahuan sopirnya “Ah. Ga usah tante, saya cuma mau bantuin tante aja kok” jawabku “Ahh. Kamu ini, ini juga tanda terima kasih saya atas bantuan kamu. O ya fer, nomor telpon kamu berapa? Boleh tante tau?” tanya tante Mira. Lalu aku memberikan nomor telponku padanya yang disimpan dalam memori hpnya.
Lalu diapun memberikan kartu namanya dan berpesan untuk sering-sering menelpon dia, lalu dia masuk kemobilnya dan sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi serta melambaikan tangan diapun pergi, kemudian akupun pulang karena hari sudah menjelang sore dan akupun harus siap-siap untuk pergi kuliah. Tak lama sesampainya ditempat kostku, aku mendapat telpon dari tante Mira yang menanyakan apakah aku sudah sampai atau belum, dan dia juga mengajak untuk ketemu lagi besok siang pada saat jam makan siang dikantornya didaerah kuningan dan akupun menyanggupinya. Keesokkannya aku bersiap-siap untuk bertemu dengan tante Mira, dan aku memakai baju serapi mungkin agar kelihatan seperti orang kerja, sebab aku merasa tidak enak jika nanti anak buah tante Mira melihat aku tidak kelihatan rapi. Tak lama kemudian aku menuju kantor tante Mira untuk bertemu sesuai dengan perjanjian kami. Aku tiba dikantor tante Mira 15 menit lebih awal, dan aku menunggu di lobby kantornya. Tak berapa lama tante Mira keluar dengan menggunakan pakaian kerja rapi sekali berbeda dengan kemaren waktu kita pertama kali bertemu.
Setelah berbincang-bincang sebentar kami menuju parkir mobil tante Mira, dan karena tidak menggunakan sopir maka aku yang membawa mobil tersebut “Kita mau makan siang dimana nih tante?” tanyaku pada tante Mira “Dimana ya? Dihotel “XXX” aja deh. Katanya disana makanannya enak-enak” jawab tante Mira “Oke” jawabku dan akupun langsung membawa mobil kesana. Dan sepanjang jalan kami bercakap-cakap, dan dari situ aku baru tahu kalo dia sudah ditinggal oleh suaminya yang meninggal beberapa tahun yang lalu dan sekarang dia mengelola sendiri kantor peninggalan suaminya sedangkan anak satu-satunya yang perempuan masih sekolah. Sesampainya disana dan setelah memarkirkan mobil, kami langsung menuju restoran hotel tersebut dan langsung memesan makanan “Kamu mau makan apa Fer?” tanya tante Mira “Makan apa aja dech terserah tante yang pesan” jawabku, karena aku memang kurang mengerti menu yang enak di restoran itu “Oke kalo gitu biar tante aja yang pesan ya” kata tante Mira lagi. Setelah memesan makanan dan pelayan pergi kami bercakap-cakap ringan mengenai pekerjaan tante Mira dan sebagainya, sampai akhirnya tante Mira menanyakan sesuatu padaku “Fer, sebenarnya kamu kemaren disana lagi ngapain sih? Jawab yang jujur ya” tanye tante Mira padaku “Memang kenapa tante?
Masih penasaran ya” jawabku “Iya nih, sampe ga bisa tidur, memang kenapa sih pake rahasia-rahasia segala” kata tante Mira sambil tersenyum “Nggak sih, cuma kurang enak aja didengernya. Memang tante mau tau?” tanyaku pada tante Mira “Iya lah. Kalo nggak ngapain juga aku tanya kamu” jawab tante Mira “Mmm. Sebenernya aku lagi cari pelanggan” kataku singkat “Pelanggan? Gigolo?” kata tante Mira pelan, dan aku jawab dengan anggukan kepala karena pelayan restoran datang mengantarkan makanan yang kami pesan sehingga percakapan kami terhenti, tetapi tante Mira tak berhenti menatapku yang membuat aku agak canggung “Kenapa tante? Nyesel ya kenal sama aku?” tanyaku setelah para pelayan pergi “Ah. Ayo makan” jawab tante Mira mencoba mengalihkan pembicaraan “Fer, tante mau tanya lagi, tapi kamu jangan marah ya” kata tante Mira disela-sela makannya “Mau tanya apa tante?” kataku “mm.
Kamu mau nggak melayani tante?” tanya tante Mira padaku, dan giliran aku sekarang yang menatap tante Mira “Ah. Jangan bercanda tante” jawabku singkat “Saya serius, mau nggak kamu?” tanya tante Mira lagi “mm. Terserah tante aja deh” jawabku singkat karena menganggap tante Mira hanya bercanda.
Setelah makan dan membayar bill, tante Mira pergi meningalkan aku sambil berpesan kepadaku agar aku menunggu di situ sebentar. Sekitar 15 menit seorang pelayan menghampiri aku dan mengatakan ada telpon untuk aku dari ibu Mira dan mempersilahkan aku untuk menerima telpon tersebut didekat kasir “Hallo, ini Ferry”, kataku.
Kamu sekarang naik kekamar nomor 507, aku sudah ada disini” jawab tante Mira dari ujung telpon “Hah. Jadi serius nih?”, kataku kaget. “Emang aku kelihatan bercanda tadi? Udah cepet kamu dateng” kata tante Mira “Ups sorry tante jangan marah.
Oke, aku kesana sekarang” jawabku dan setelah mendengar suara telpon ditutup dari sebrang akupun menutup telpon, setelah berterima kasih akupun menuju kamar tante Mira. Setelah sampai didepan kamar, aku menekan bel dan kemudian terdengar suara tante Mira dari dalam mempersilahkan aku untuk masuk. Setelah memutup dan mengunci pintu aku masuk kedalam kamar. Ternyata tante Mira sudah melepaskan semua pakaiannya, tidak ada selembar benangpun yang menempel. Tante Mira langsung menghampiriku lalu dengan buasnya tante Mira menyerbuku dengan ciuman-ciuman yang sangat liar yang aku balas tak kalah buasnya sambil memainkan lidahku didalam mulutnya. Kusedot-sedot lidahnya dan kusapu-sapu langit-langit mulutnya, kami saling sedot dan saling mempermainkan lidah masing-masing didalam mulut lawan main kami.
Aku sudah merindukan saat-saat seperti ini” kata tante Mira sambil menatap mataku dan mengulum bibirku lagi. Tanganku tak tinggal diam, kumulai dengan meraba-raba punggung dan pantat tante Mira, dan mulai kuremas pantatnya yang diiringi desahan yang keluar dari mulutnya setiap kali aku meremas pantatnya.
Dan tanganku yang satu lagi membelai kening dan pipi serta telinga dan lehernya yang membuat tante Mira semakin bergairah. Lalu ciumanku turun menciumi daerah leher dengan kecupan-kecupan kecil yang kuselingi dengan ciuman dan gigitan-gigitan lembut yang semakin meMbakar birahi tante Mira. Belaian dan remasanku yang tidak pernah berhenti dan kali ini sudah pindah ke dadanya.
Kumainkan jariku di sekitar gundukan payudara yang putih itu membuat gerakan melingkar yang mengarah keputing payudara tante Mira yang sudah tegang. Sayang, pintar sekali cara kamu membelai dan mencium membuat aku semakin bergairah” kata tante Mira sambil mendongakkan kepalanya menyerahkan lehernya untuk kulumat lebih dahsyat lagi. Lalu kugandeng tante Mira menuju tempat tidur sambil tetap berciuman.